Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bappeda Tulungagung, Kembangkan Geopark ‘unggulan The Home of Wadjak Man’

Selasa, 07 Oktober 2025 | Oktober 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-07T03:26:33Z

Foto : Rapat koordinasi Pembahasan Geopark Tulungagung, lintas sektoral di Ruang rapat Bappeda Tulungagung





Tulungagung, Mediareportasenews.com

Pengembangan Geopark Nasional Tulungagung bertujuan menjaga aset warisan geologi, ekologi, dan budaya yang unik, sekaligus berkontribusi pada pelestarian alam serta pemberdayaan masyarakat lokal. Selain kekayaan geologi, kawasan ini juga menyimpan keanekaragaman hayati, situs budaya, dan artefak yang memperlihatkan hubungan erat antara manusia dengan alam.

Kabupaten Tulungagung memiliki potensi geomorfologi karst yang luar biasa, terutama di wilayah selatan yang dikenal sebagai daerah karst dengan banyak gunung marmer. Di kawasan tersebut juga ditemukan berbagai fosil purba, baik hewan, tumbuhan, maupun manusia.

“Pengembangan Geopark The Home of Wadjak Man dapat menjadi unggulan Kabupaten Tulungagung. Selain menarik minat wisatawan, keberadaan geopark juga mendukung penelitian, edukasi, dan observasi,” ungkap Dr. Pras dalam paparannya.

Hasil kajian menyimpulkan ada 10 site geoheritage Tulungagung yang menjadi prioritas untuk ditetapkan, yaitu:

  1. Gunung Api Purba Gunung Budheg

  2. Telaga Patahan Buret

  3. Goa Sungai Bawah Tanah Goa Tenggar

  4. Ganesa Pegunungan Marmer

  5. Tambang Batu Lazuli Watu Ijo

  6. Jajaran Goa Wajakensis

  7. Terowongan Batu Gamping Niyama

  8. Pantai Laguna Kedung Tumpang

  9. Pantai Patahan Sanggar (Penyu)

  10. Air Terjun Patahan Tretes Lereng Gunung Wilis

Menurut tim ahli, kesepuluh site tersebut memiliki nilai beragam, dari tingkat nasional hingga internasional. Tim juga telah melakukan konsultasi dengan para ahli geopark Badan Geologi Bandung. “Sesuai peraturan pengusulan Geopark Nasional, daerah harus terlebih dahulu menetapkan geoheritage, yang kemudian dibarengi dengan penetapan geodiversity dan cultural diversity,” jelasnya.


Foto : Salah satu Geoheritage Tulungagung Gunung Api Purba Gunung Budheg yang terletak di dusun kendit desa Tanggung Kecamatan Campurdarat Tulungagung




Dalam sambutannya, Kabid Litbang PP Bappeda mewakili Kepala Bappeda Tulungagung menyampaikan terima kasih atas kerja sama Tim UPN Veteran Yogyakarta, Tim Pengendali Mutu Kajian dari perangkat daerah terkait, serta perwakilan Pokdarwis dari tujuh site geoheritage yang diusulkan. “Kami berharap sinergi ini terus ditingkatkan dalam upaya mewujudkan Geopark Tulungagung menjadi Geopark Nasional, bahkan Internasional,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari Perhutani KPH Kediri, yang menegaskan komitmennya terhadap pengembangan geopark. Administratur Perhutani KPH Kediri melalui Kepala Seksi Madya Perencanaan Pengembangan Bisnis, Slamet Budiono, menyatakan pihaknya siap bersinergi dalam mendukung proses verifikasi, khususnya di kawasan hutan yang termasuk area calon Geopark Nasional.

“Kami siap mendukung dan memfasilitasi kelancaran proses verifikasi lapangan, terutama di wilayah hutan yang memiliki potensi geologis, ekologis, maupun nilai budaya. Hal ini sejalan dengan komitmen Perhutani dalam pengelolaan hutan berkelanjutan sekaligus mendukung pembangunan daerah,” tegasnya.

FGD persiapan penetapan Geopark Nasional Tulungagung yang digelar Bappeda Kabupaten Tulungagung ini dilaksanakan di Kantor Bappeda pada Rabu (24/9), dan menjadi bagian penting dari proses penilaian menuju penetapan Tulungagung sebagai Geopark Nasional Indonesia. (Dok/Bappeda–HRP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update