Di UPT Puskesmas Besole, pelayanan klinik sanitasi dilaksanakan melalui konseling, inspeksi, dan intervensi oleh tenaga kesehatan khususnya sanitarian. Layanan ini ditujukan bagi pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan, seperti diare, demam berdarah (DBD), kecacingan, ISPA, TB paru, keracunan makanan atau bahan kimia, stunting, leptospirosis, dan penyakit lainnya.
Selain untuk pasien, klinik sanitasi juga terbuka bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi tentang kesehatan lingkungan. Misalnya, pemilik rumah makan yang ingin mengetahui standar pengelolaan usaha kuliner agar terhindar dari risiko keracunan makanan maupun kejadian luar biasa lainnya.
Pelayanan dilakukan di dalam maupun luar gedung puskesmas.
-
Di dalam gedung, kegiatan meliputi konseling sanitasi bagi pasien dengan penyakit berbasis lingkungan maupun klien yang berkonsultasi mengenai masalah kesehatan lingkungan. Pasien dengan kriteria khusus akan dirujuk dari poli pelayanan umum ke petugas klinik sanitasi.
-
Di luar gedung, kegiatan dilakukan sebagai tindak lanjut hasil konseling. Kunjungan atau inspeksi lapangan bertujuan memastikan faktor lingkungan maupun perilaku yang diduga kuat memengaruhi kejadian penyakit, melalui pengamatan dan pemeriksaan langsung di lapangan.
Faktor lingkungan dan perilaku menjadi aspek yang paling berpengaruh terhadap status kesehatan manusia, selain faktor pelayanan kesehatan dan genetik. Oleh karena itu, pencegahan serta pemberantasan penyakit berbasis lingkungan harus dilakukan melalui perbaikan sanitasi dasar dan perubahan perilaku masyarakat ke arah yang lebih sehat.
Kegiatan klinik sanitasi di UPT Puskesmas Besole mendapat dukungan penuh dari pihak puskesmas dan masyarakat di wilayah kerja. Hal ini menjadi bagian dari upaya promosi kesehatan sekaligus pencegahan (preventif) yang menjadi prioritas dalam penyelenggaraan fungsi puskesmas. (Dok.Pusk/Hrp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar