BP. Mandoge, Mediareportasenews.com
Kondisi jalan milik Pemerintah Kabupaten Asahan yang berada di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, tepatnya di Desa Bandar Pasir Mandoge, saat ini dinilai sudah tidak lagi layak disebut sebagai jalan umum yang berfungsi sebagaimana mestinya.
Berdasarkan pantauan langsung media ini di lapangan, terutama di ruas jalan yang berada tepat di bawah gapura milik PTPN IV Regional II Pasir Mandoge, terlihat kondisi badan jalan mengalami kerusakan parah. Permukaan jalan telah berlubang dan berubah menjadi genangan air, menyerupai kubangan kerbau akibat rusaknya aspal yang mengelupas dan tidak rata.
Kerusakan pada jalan tersebut diduga kuat disebabkan oleh aktivitas truk bermuatan berat yang melintas di luar batas tonase jalan kabupaten. Ditambah lagi, tidak adanya sistem drainase yang jelas, serta kurangnya perhatian, pengawasan, dan perawatan dari pihak pemerintah setempat terhadap kondisi jalan tersebut. Rabu, (17/06/2025).
![]() |
Ket. Gamb : Truk angkutan bermuatan materil pupuk milik vendor tujuan PTPN IV Regional II kebun pasir mandoge. |
Menurut beberapa warga yang tinggal di sekitar jalan tersebut, rusaknya badan jalan dipicu oleh kelalaian pemerintah dalam merawat dan mengawasi jalur tersebut. Masyarakat menyebutkan bahwa truk-truk yang melintasi jalan ini seringkali membawa muatan yang melebihi kapasitas, terutama truk pengangkut pupuk dan alat berat (seperti excavator) milik vendor yang bekerja untuk keperluan replanting dan chipping pohon kelapa sawit di PTPN IV Regional II Kebun Pasir Mandoge.
“Truk-truk angkutan pupuk dan alat berat keluar masuk hampir setiap hari. Tapi yang kami sesalkan, tidak ada satupun dari pihak vendor tersebut yang berinisiatif memperbaiki atau merawat jalan yang mereka gunakan secara rutin. Justru yang terjadi, kerusakan makin parah,” ungkap warga setempat.
Sebagai contoh, mereka menambahkan bahwa badan jalan semakin banyak berlubang, mengakibatkan genangan air, dan bahkan aspalnya rusak parah setelah truk vendor yang membawa excavator menurunkan muatannya agar bisa melewati gapura PTPN IV. Setelah kembali menaikkan muatannya ke atas truk, kerusakan jalan pun semakin bertambah.
![]() |
Ket. Gamb : Badan jalan yang rusak akibat proses bongkar muat alat berat jenis beco excavator tujuan afdeling PTPN IV Regional II kebun pasir mandoge untuk kegiatan replanting dan chipping. |
“Harapan kami, tolonglah dirawat jalan ini. Kami juga gunakan jalan ini setiap hari untuk kegiatan masyarakat. Jangan sampai nanti kami turun ke jalan, kan nggak baik juga kalau sampai kegiatan mereka terhambat. Mereka kan memanfaatkan jalan ini untuk kepentingan perusahaan, bukan untuk kami. Padahal jalan ini milik pemerintah, bukan milik perusahaan. Jadi mari kita rawat jalan ini agar aktivitas berjalan lancar dan situasi tetap kondusif,” tambah warga dengan nada kecewa.
Warga juga berharap agar pihak perusahaan PTPN IV Regional II turut memberi perhatian terhadap masalah ini. Mengingat, selain sebagai pengelola perkebunan kelapa sawit, perusahaan ini juga memiliki Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di wilayah Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, yang memproduksi CPO, inti, cangkang, dan tangkos, serta menggunakan jalan ini sebagai akses utama angkutan. (ps)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar