Toba, Mediareportasenews.com
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) menyambut baik kedatangan ratusan massa dari Aliansi Gerakan Tutup TPL di halaman Kantor Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Utara, Jalan Letjend Suprapto No. 1, Tarutung. Aksi damai ini digalang oleh gabungan LSM Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM), perwakilan masyarakat adat, dan mahasiswa yang bersama-sama mendatangi kantor pemerintahan tersebut pada pukul 14.00 WIB.
Wakil Bupati Tapanuli Utara, Dr. Denni Parlindungan Lumbantoruan, M.Eng, didampingi Ir. David P. Sipahutar, M.Si (Sekdakab Taput), serta jajaran Pemkab Taput, menerima langsung kedatangan massa tersebut setelah mereka menyelesaikan aksi damai di Gedung DPRD Taput, Selasa (27/5/2025).
Sebelumnya, massa bergerak dari titik kumpul di Terminal Tarutung sejak pukul 09.00 WIB menuju Gedung DPRD Taput di Jalan Sisingamangaraja. Aksi ini disambut oleh sejumlah anggota DPRD Taput seperti Dedi Hutabarat, Reguel Simanjuntak, Sahat Sibarani, Dapot Hutabarat, Terri Siregar, Jufri Sitompul, Okky Sibarani, Lamro Manalu, Maradona Simanjuntak, dan Ferry Silitonga.
Perwakilan DPRD Taput, Sahat Sibarani, menerima aspirasi massa dan mempersilakan 20 orang perwakilan dari Aliansi Gerakan Tutup TPL untuk menyampaikan tuntutan mereka, yang kemudian dilanjutkan ke kantor Bupati dan Wakil Bupati Taput.
Aksi yang dipimpin oleh Anggiat Sinaga ini menyuarakan desakan kepada Pemkab Taput agar berkomitmen mendukung penutupan operasional PT Toba Pulp Lestari (TPL).
Dalam orasinya, Anggiat Sinaga menyampaikan bahwa kehadiran PT TPL selama puluhan tahun di Tanah Batak telah menyebabkan kerusakan lingkungan, memecah nilai-nilai adat, serta melakukan kriminalisasi terhadap masyarakat adat dan petani.
"Kami menuntut agar PT TPL segera menghentikan operasionalnya dan angkat kaki dari Tanah Batak. Kami juga mendesak agar tanah adat yang telah dirampas dikembalikan kepada masyarakat adat," tegas Anggiat.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Taput, Dr. Denni Parlindungan Lumbantoruan, menyampaikan bahwa Pemkab Taput sangat memahami keresahan masyarakat, khususnya dari Aliansi Gerakan Tutup TPL.
“Kami senang bisa menyambut amang-inang dan para mahasiswa dalam keadaan sehat. Kami juga terbuka untuk masyarakat dari berbagai daerah seperti Simalungun, Toba, Humbahas, Samosir, dan lainnya,” ujar Denni.
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah mengikuti dan mencermati aspirasi yang telah disampaikan, baik secara lisan maupun tertulis. Surat tuntutan yang disampaikan juga telah diterima secara resmi dan akan dibahas bersama Bupati Tapanuli Utara.
“Untuk para mahasiswa, teruslah bersuara demi kemajuan. Saya juga anak Siborong-borong, besar berkat hasil tani. Jadi, kami mengerti dan turut merasakan apa yang menjadi perjuangan bapak-ibu semua. Salam hangat untuk kita semua,” tutup Denni.
Aksi massa dari Aliansi Gerakan Tutup TPL yang terdiri dari LSM AMAN, KSPPM, GMNI, serta masyarakat adat, berlangsung dengan tertib dan kondusif. Massa kemudian membubarkan diri dan kembali ke kediaman masing-masing. (Rokki.P)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar