Ket. Foto : Tanda Kuning adalah lokasi pematangan lahan yang dimohonkan dalam PKKPR .
Tanda Ungu adalah lokasi kegiatan mereka beberapa hari terakhir.Surat teguran I (pertama) sudah disampaikan DLH Kab.Toba karena penanggung jawab menjalankan aktifitas tidak sesuai SPPL ataupun PKKPR . Jika DLH masih beralasan mereka tidak punya PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil ) itu alasan yang sudah klasik.
Toba, Reportase News.com
Kita patut memberikan apresiasi kepada Polres Toba yang telah turun langsung ke lapangan untuk melakukan penelitian terkait aktivitas yang terjadi di Desa Siboruon. Semoga, dengan kehadiran aparat penegak hukum, niat pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan di luar pernyataan resmi mereka dapat surut dan tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa beberapa oknum yang terlibat dalam kegiatan ini diduga telah terbiasa melakukan aktivitas Pertambangan Tanpa Izin (PETI). Hal ini disampaikan oleh Ketua LSM Pakar Toba, yang menjadi narasumber dalam wawancara kami.
Di sisi lain, perhatian juga perlu diberikan pada perekonomian masyarakat sekitar, khususnya di Desa Wisata Siboruon. Kegiatan galian yang berlangsung di wilayah tersebut seyogianya tidak menimbulkan dampak negatif bagi warga.
"Apakah perusahaan yang bersangkutan, yakni PT. Geovani Star, telah menunjukkan tanggung jawab terhadap masyarakat jika nanti terjadi dampak buruk, terlebih lagi saat ini sedang musim hujan?" imbuh narasumber tersebut dengan nada prihatin.
Ket. Video : Ini Lokasi Dalam Gambar Berwarna Ungu Dilihat Dari Atas Perbukitan. Video didokumentasikan dari atas.
Ia pun menutup keterangannya dengan pernyataan tegas:
"Investasi tanpa kepastian hukum sama saja dengan menabur garam ke air tawar."
Pernyataan ini disampaikan dalam kapasitasnya sebagai Pemerhati Lingkungan Hidup di Toba.
(Rokki.P)
Ket. Video : Video Direkam Sabtu, 10 Mei 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar