| Foto : Camat Pakel Imam Suwoyo S.Sos., MSi., Mewakili Bupati Tulungagung Gatut Sunu weibowo SE., M. ER., saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara Pagelaran Ketoprak Siswo Budoyo di Lapangan desa Ngrance, Sabtu, malam Minggu, 18 Okt 2025 |
Tulungagung, Mediareportasenews.com
Ketoprak Siswo Budoyo merupakan salah satu kesenian tradisional khas Tulungagung, Jawa Timur, yang dimainkan dengan iringan gamelan. Kesenian ini termasuk jenis ketoprak klasik (pakem) yang biasanya menampilkan cerita-cerita tentang kehidupan di masa kerajaan dan menggunakan bahasa Jawa Kuno. Namun, dalam perkembangannya, Ketoprak Siswo Budoyo juga menghadirkan kreasi kontemporer yang menyesuaikan dengan zaman.
Malam ini, Sabtu malam Minggu (18 Oktober 2025), Ketoprak Siswo Budoyo menampilkan lakon berjudul “Kembang Sepasang” di Lapangan Desa Ngrance, Kecamatan Pakel, Tulungagung. Pentas ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung bekerja sama dengan Pemerintah Desa Ngrance, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan memperingati Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke-820.
![]() |
Foto : Kepala Desa Ngrance Bpk. H. Mujiono saat memberikan sambutan pada acara Pembukaan Pagelaran
Ketoprak Siswo Budoyo di Lapangan desa Ngrance Sabtu, malam Minggu, 18 Okt.2025 |
Acara berlangsung meriah dan disambut antusias masyarakat. Lebih dari 2.000 penonton memadati lapangan Desa Ngrance untuk menyaksikan pertunjukan tersebut. Turut hadir dalam acara ini antara lain Forkopimcam Kecamatan Pakel, sejumlah perwakilan pimpinan OPD Pemkab Tulungagung, para tokoh masyarakat, ulama, ormas, seluruh kepala desa se-Kecamatan Pakel, serta tamu undangan lainnya.
Rangkaian kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan doa, sambutan Kepala Desa Ngrance H. Mujiono, dan Camat Pakel Imam Suwoyo, S.Sos., M.Si.
Lakon Kembang Sepasang yang dipentaskan malam itu menceritakan tentang dua anak perempuan yang diibaratkan sebagai sepasang bunga dari satu desa, yang pada akhirnya membawa kedamaian dan mempersatukan kembali keluarga yang hampir tercerai-berai akibat perang saudara. Cerita ini sarat makna dan pesan moral tentang persaudaraan, perdamaian, dan nilai-nilai kehidupan.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Ngrance H. Mujiono menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Masyarakat Desa Ngrance sangat antusias menyambut pentas Ketoprak Siswo Budoyo di desa kami. Semoga kegiatan ini dapat menambah wawasan budaya, memperkuat jati diri, dan menumbuhkan semangat kebersamaan serta tenggang rasa dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Mujiono.
“Kemajuan bangsa tidak hanya diukur dari kepandaiannya, tetapi juga dari kemampuannya menjaga budaya, adat istiadat, dan nilai-nilai ketimuran yang menumbuhkan tenggang rasa, gotong royong, serta karakter yang kuat,” tutur Imam Suwoyo.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar