Toba, Reportasenews.com
Pemerintah Kabupaten Toba melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyambut baik kehadiran investor dalam pembangunan villa di kawasan Desa Wisata Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba. Dukungan dari seluruh pihak diharapkan dapat mendorong peningkatan pembangunan sektor pariwisata di wilayah ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba, Rusti Hutapea, saat menghadiri acara groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan cabin atau villa di Desa Meat pada Kamis, 1 Mei 2025.
Menurut Rusti Hutapea, potensi wisata di Kabupaten Toba masih sangat luas untuk dikembangkan. Ia menyebutkan bahwa akses jalan menuju Desa Meat akan terus diperjuangkan melalui jalur pemerintah kabupaten, dan diharapkan masyarakat turut berpartisipasi dalam mendukung upaya pelebaran jalan. Hal ini bertujuan agar kendaraan berbadan besar, seperti bus pariwisata, dapat melintasi jalur menuju destinasi tersebut dengan lancar.
Selain infrastruktur, Rusti juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pariwisata. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun kapasitas dan kompetensi masyarakat lokal demi kemajuan sektor pariwisata Kabupaten Toba ke depan.
Ia juga mengajak investor dan pihak Perkumpulan Gaja Toba Semesta (PGTS) untuk tidak hanya fokus pada pengembangan Desa Meat, tetapi juga melirik potensi kawasan wisata lainnya di Kabupaten Toba, seperti Lumbanpea dan Tambunan.
Pembangunan villa ini merupakan inisiatif dari PGTS melalui Gaja Toba Wilayah Selatan Kaldera, yang dikoordinatori oleh Eko Indra P. Pardede. PGTS sendiri telah aktif mendampingi pengembangan Desa Wisata Meat dengan mengelola kawasan Pantai Meat serta mendirikan booth UMKM Gaja Toba. Komitmen pendampingan ini bersifat berkelanjutan hingga Desa Wisata Meat dapat mandiri secara ekonomi dan pariwisata.
Adapun investor dalam proyek pembangunan villa ini adalah Ir. Jonner Napitupulu dan Emma Siahaan. Skema pembangunan yang digunakan adalah Build-Operate-Transfer (BOT), di mana investor akan membangun, mengelola, dan pada akhirnya menyerahkan pengelolaan kepada pihak desa atau pengelola setempat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain pemilik Ganesha Operation, perwakilan tokoh adat, perwakilan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), perwakilan PT Inalum, Camat Tampahan, serta tamu undangan lainnya. (Rokki.P)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar