BP. Mandoge, Mediareportasenews.com
PTPN IV PalmCo Regional II Kebun Pasir Mandoge pada tahun 2025 telah melaksanakan kegiatan replanting atau peremajaan tanaman kelapa sawit. Peremajaan ini dilakukan terhadap tanaman sawit yang dinilai sudah tua dengan mengganti menggunakan bibit varietas unggul, guna menjamin kelangsungan produksi, meningkatkan produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) ke depan, serta menjaga mutu Crude Palm Oil (CPO) dan keberlanjutan usaha perkebunan PTPN IV sebagai anak perusahaan BUMN.
Namun, tujuan dari kegiatan peremajaan tersebut diduga belum berjalan sesuai harapan. Berdasarkan pantauan wartawan Mediareportasenews.com di areal Afdeling III PTPN IV PalmCo Regional II Kebun Pasir Mandoge, ditemukan puluhan ternak lembu berada di lokasi tanaman sawit muda hasil replanting. Keberadaan ternak tersebut diduga sengaja dilepas oleh pemiliknya, karena saat ditemukan di lapangan tidak terlihat satu pun pemilik ternak berada di lokasi.
Di areal tanaman muda tersebut hanya terdapat parit isolasi yang dinilai sangat minim. Kondisi ini menimbulkan dugaan adanya pembiaran dari pihak manajemen. Selain itu, juga disinyalir kurangnya kesadaran pemilik ternak untuk tidak melepas lembu di areal tanaman baru. Padahal, berdasarkan pantauan di lapangan, masih banyak areal perkebunan dengan tanaman sawit yang sudah tua.
Seorang warga setempat yang enggan disebutkan identitasnya menyampaikan bahwa pihak manajemen PTPN IV Pasir Mandoge selama ini dinilai tidak terlalu melarang masyarakat untuk melepas ternak lembu di areal perkebunan, khususnya di bawah tanaman sawit yang sudah tua. Bahkan, menurutnya, terdapat pula kandang ternak lembu yang didirikan di dalam areal Hak Guna Usaha (HGU) PTPN IV Pasir Mandoge.
“Iya bang, di kebun PTPN IV Pasir Mandoge ini enak berternak lembu. Menjelang siang dilepas, sore baru dijemput pemiliknya. Kandangnya juga banyak di bawah pohon sawit PTPN Mandoge. Bahkan ada juga yang tidak punya kandang, lembunya berkeliaran sampai malam hari, tidak hanya di kebun tapi juga sampai ke lingkungan perumahan dinas karyawan,” ujar warga tersebut.
Warga itu juga menambahkan, keberadaan ternak lembu sering menimbulkan masalah karena masuk ke pekarangan rumah dinas karyawan, merusak pot bunga dan tanaman, serta meninggalkan kotoran di berbagai tempat. Menurutnya, bukan hanya masyarakat sekitar yang memelihara lembu, namun juga sejumlah karyawan perusahaan. Kondisi tersebut dinilai tidak pernah dipersoalkan secara serius oleh para pimpinan di perusahaan.
Asisten Afdeling III PTPN IV PalmCo Regional II Pasir Mandoge, Palevi Panjaitan, dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp terkait keberadaan ternak lembu yang diduga merusak tanaman sawit muda, serta apakah pihak perusahaan pernah mengeluarkan larangan resmi kepada pemilik ternak. Konfirmasi tersebut dilakukan pada Jumat (12/12/2025).
Namun hingga berita ini diturunkan, yang bersangkutan belum memberikan jawaban. Pihak redaksi berharap Direktur, Kepala Bagian Tanaman, General Manager Distrik I, serta jajaran pimpinan PTPN IV PalmCo Regional II dapat turun langsung ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan dan evaluasi terhadap kinerja manajemen di Kebun Pasir Mandoge.
Sebab, kondisi tanaman kelapa sawit muda yang diduga telah dirusak oleh ternak lembu dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap kelangsungan produksi, peningkatan produktivitas, serta keberlanjutan usaha perkebunan. Bahkan, hal tersebut berpotensi menimbulkan kerugian keuangan bagi PTPN IV sebagai perusahaan milik negara, mengingat besarnya anggaran yang telah dikeluarkan untuk kegiatan replanting, pengadaan bibit unggul, dan biaya penanaman. (ps)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar