
FOTO : JLS Tulungagung ruas Brumbun-Sine, Jawa Timur, Minggu (14/12/2025).
Tulungagung, Mediareportasenews.com
Pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) di wilayah selatan Kabupaten Tulungagung membawa harapan besar bagi kebangkitan perekonomian masyarakat. Jalur lingkar selatan ini memiliki total panjang sekitar 55,1 kilometer dan akan melintasi kawasan pesisir selatan Tulungagung hingga berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar dan Trenggalek.
Keberadaan JLS tidak hanya membuka akses antarwilayah, tetapi juga menghubungkan sejumlah destinasi pantai di wilayah selatan. Di ruas barat, jalur ini akan terhubung dengan Pantai Klatak dan kawasan Pantai Watulimo, sementara di ruas timur akan menghubungkan Kecamatan Gambiran hingga perbatasan Kabupaten Blitar.
Dampak positif pembangunan JLS juga mulai dirasakan oleh pelaku usaha transportasi. Sebagian truk ekspedisi kini telah menggunakan jalur baru tersebut sehingga mampu mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur utama. Kondisi ini dinilai turut mendukung kelancaran distribusi barang dan jasa.
Masyarakat Tulungagung yang tinggal di wilayah yang dilalui JLS juga merasakan manfaat langsung dari terbukanya akses jalan tersebut. Mereka optimistis kehadiran JLS akan meningkatkan perekonomian warga, baik melalui pemanfaatan sumber daya alam maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia di kawasan pesisir selatan Jawa Timur.
Selain itu, JLS dinilai akan mempermudah proses pengangkutan hasil pertanian, termasuk jagung pakan dari Pelabuhan Niaga Prigi di Trenggalek menuju wilayah Blitar. Hal ini diharapkan mampu menekan biaya logistik serta mempercepat distribusi hasil produksi.
Apabila pembangunan JLS telah rampung 100 persen, akses menuju wisata bahari di wilayah selatan Tulungagung akan semakin mudah. Pantai-pantai tersembunyi yang selama ini belum banyak dikenal berpotensi menjadi destinasi wisata baru, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat sekitar.
![]() |
| Foto : JLS Ruas Pantai Klathak – Nglarap, Tulungagung |
Jalur JLS dirancang dengan lebar yang memadai sehingga dapat dilalui berbagai jenis kendaraan, mulai dari sepeda motor hingga bus besar. Keberadaannya diproyeksikan memberikan keuntungan bagi banyak sektor, tidak hanya pariwisata dan ekonomi, tetapi juga transportasi dan mobilitas sosial masyarakat.
Penyelesaian pembangunan JLS yang telah dimulai sejak awal tahun 2000-an memang telah lama dinantikan. Namun demikian, yang tidak kalah penting adalah perencanaan pengembangan kawasan di sepanjang jalur tersebut agar tujuan mengurangi kesenjangan wilayah serta mengoptimalkan potensi ekonomi dapat terwujud secara berkelanjutan.
Ke depan, Pemerintah Kabupaten Tulungagung juga merencanakan pembangunan kawasan khusus industri di wilayah selatan. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan pertumbuhan ekonomi antara wilayah utara dan selatan Tulungagung, sebagaimana disampaikan salah satu narasumber di Bappeda Tulungagung.
Dengan selesainya pembangunan JLS Tulungagung, diharapkan semakin banyak manfaat yang dapat dirasakan masyarakat, baik di sektor ekonomi maupun pariwisata. Perubahan ini membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi lokal serta memperluas aksesibilitas bagi pelaku usaha dan wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam pantai selatan Tulungagung.
Keberadaan JLS diyakini akan mempercepat pembangunan dan perkembangan ekonomi masyarakat di wilayah lingkar selatan, sekaligus meningkatkan pendapatan dan mempermudah mobilitas sosial warga. (Dok/Bappeda/HRp)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar