Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Peringatan Hari Santri Nasional 2025 Bupati Akan Hadirkan Balai Latihan Kerja Di Pesantren

Kamis, 23 Oktober 2025 | Oktober 23, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-23T05:57:33Z



Deli Serdang, Mediareportasenews.com
Sebuah kado manis diberikan Bupati Deli Serdang, dr. H. Asri Ludin Tambunan, kepada para santri dalam momentum Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, yakni rencana menghadirkan Balai Latihan Kerja (BLK) di pesantren-pesantren melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Deli Serdang.

Keberadaan BLK di lingkungan pesantren bertujuan agar para santri memperoleh pelatihan keterampilan dan bekal kerja sebelum kembali ke masyarakat. Hal tersebut disampaikan Bupati usai memimpin Upacara Peringatan HSN 2025 di Alun-Alun Pemkab Deli Serdang, Rabu (22/10/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati menegaskan bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter generasi bangsa. Pemerintah daerah, katanya, akan hadir dan berperan aktif dalam memajukan pendidikan pesantren yang berdaya saing.


“Pesantren bukan hanya mencetak insan berakhlak, tetapi juga calon-calon pemimpin dan pelaku usaha masa depan. Melalui kehadiran BLK di pesantren, kami ingin para santri memiliki keterampilan, semangat kewirausahaan, dan kemandirian ekonomi,” ujar Bupati dalam pidatonya.


Lebih lanjut, Bupati menginstruksikan Plt. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Deli Serdang, Norma Siagian, S.E., M.A.P., agar segera menyiapkan langkah konkret dan berkoordinasi dengan pihak pesantren untuk merealisasikan program tersebut.

Di tempat terpisah, Plt. Disnaker Deli Serdang, Norma Siagian, menuturkan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti arahan Bupati dengan melakukan kerja sama antara Disnaker dan Kementerian Agama (Kemenag) Deli Serdang.


“Ke depan, kita akan membuat perjanjian kerja sama antara Dinas Ketenagakerjaan dan Kemenag Deli Serdang terkait teknis pelatihan serta pelaksanaan program. Kami targetkan bisa mulai berjalan pada awal tahun 2026,” ujar Norma.


Sebelumnya, dalam upacara HSN 2025 di Alun-Alun Pemkab Deli Serdang, Bupati juga membacakan pidato Menteri Agama KH Nasaruddin Umar dan menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya 67 santri dalam musibah di Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

“Semoga arwah para santri diterima Allah Subhanahu Wa Ta’ala di sisi-Nya,” ucap Bupati di sela-sela pidatonya.


Peringatan HSN 2025 kali ini menjadi momentum untuk berbenah dan meningkatkan keselamatan serta kesejahteraan santri di seluruh Indonesia.

Dalam pidatonya, Bupati menjelaskan bahwa penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri merujuk pada tercetusnya Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari, yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi tersebut menjadi pemantik semangat perlawanan rakyat, yang kemudian melahirkan peristiwa heroik 10 November 1945, yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Bupati menegaskan bahwa tahun 2025 merupakan sepuluh tahun peringatan Hari Santri sejak pertama kali ditetapkan pemerintah pada tahun 2015.


“Sepuluh tahun bukan waktu yang singkat. Dalam rentang waktu itu, kita menyaksikan semakin kuatnya peran pesantren dan santri dalam berbagai bidang kehidupan,” sebut Bupati.


Ia juga mengingatkan, jauh sebelum Indonesia merdeka, pesantren telah menjadi pusat pendidikan di Nusantara. Pesantren tidak hanya mencetak santri yang cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual dan moral. Dari rahim pesantren, lahir generasi pejuang kemerdekaan dan tokoh besar bangsa yang menjadi pemimpin umat hingga kini.

Bupati menyebut banyak alumni pesantren yang kini menjadi tokoh nasional, pejabat publik, pengusaha, ilmuwan, hingga pemikir dunia. Bahkan, tidak sedikit santri yang telah berkiprah di level internasional, membawa nama baik Indonesia di kancah global.

Tahun ini, Hari Santri mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, yang dinilai Bupati sangat tepat karena mencerminkan tekad dan peran santri sebagai penjaga kemerdekaan sekaligus penggerak kemajuan.


“Santri tidak boleh hanya menjadi penonton dalam perubahan zaman. Santri harus hadir sebagai pelaku sejarah baru, membawa nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dalam membangun peradaban dunia yang damai, adil, dan berkeadaban,” tegasnya.


Bupati juga menegaskan bahwa perhatian besar pemerintah terhadap pesantren harus dijawab dengan peningkatan kualitas sumber daya santri.

“Hari Santri harus menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia. Santri sekarang tidak hanya menguasai kitab kuning, tetapi juga harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia. Dunia digital juga harus menjadi ladang dakwah baru bagi para santri,” imbuhnya.


Ia menutup sambutannya dengan pesan motivatif agar para santri menjadi pelopor perubahan.

“Jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan pelopor. Rawatlah tradisi pesantren, tetapi juga peluklah inovasi zaman. Bawalah semangat pesantren ke ruang publik, ke dunia kerja, dan ke ranah internasional. Tunjukkan bahwa santri mampu menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton. Barang siapa yang menanam ilmu, maka ia menanam masa depan,” pungkasnya.


Dukungan terhadap program Bupati tersebut juga datang dari sejumlah anggota DPRD Deli Serdang, antara lain Dedy Syahputra, Ilham Pulungan, dan Daniel Ginting dari Fraksi Gerindra, serta Agustiawan Saragih, Indra Silaban, Antoni Napitupulu, dan Nico dari Fraksi PDI Perjuangan.

Mereka menyatakan komitmen untuk mendukung inisiatif Bupati dalam penyediaan fasilitas BLK di pesantren.


“Kami di DPRD siap mendukung, terutama jika nanti ada kebutuhan anggaran untuk realisasi program ini. Akan kami bahas di Badan Anggaran,” ujar para legislator tersebut dengan antusias. (sb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update