Berdasarkan pantauan wartawan Mediareportasenews.com di lapangan, perbaikan jalan dilakukan menggunakan material batu dan alat berat. Seorang operator eskavator yang ditemui di lokasi menyebutkan, material batu dan alat berat yang digunakan untuk menutup lubang serta memperbaiki jalan yang rusak tersebut berasal dari PT Sari Persada Raya (SPR). Kegiatan perbaikan jalan itu dilakukan pada Kamis (25/09/2025).
Asisten transport PT SPR, Toni Panjaitan, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp menjelaskan bahwa tujuan perawatan jalan yang dilakukan perusahaan adalah agar jalan tersebut tetap dapat dimanfaatkan masyarakat. Menurutnya, keberadaan jalan itu sangat vital karena merupakan jalur utama bagi pekebun, pekerja, pelajar, serta akses keluar-masuk hasil usaha perkebunan baik milik BUMN maupun swasta.
Sebelumnya, manajemen PTPN IV Pasir Mandoge juga sempat melakukan perbaikan di titik-titik jalan yang berlubang, khususnya di sekitar plasmen dan PKS PTPN IV Pasir Mandoge. Perbaikan itu menggunakan material batu yang berasal dari bongkaran rumah dinas karyawan PTPN IV yang sudah tidak layak huni.
Meski begitu, kondisi jalan kabupaten yang ada di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge sejatinya sudah selayaknya mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Asahan. Pasalnya, masyarakat menilai selama ini hanya sebagian kecil ruas jalan yang tersentuh pembangunan, itupun di sekitar perumahan warga, kantor desa, dan sekolah. Selebihnya, jalan tetap dalam kondisi rusak dan seakan baru diingat ketika masa pemilu tiba.
“Sudah sering dibahas, tapi hasilnya tidak ada. Saat musrenbang desa hingga kecamatan pun, tetap saja hanya sebatas wacana. Truk yang rusak atau bahkan terbalik di jalan rusak sudah sering terjadi, apalagi saat musim hujan,” keluh seorang warga yang enggan disebut namanya. Ia juga menyebut, DPRD Kabupaten Asahan seolah tidak mengusulkan pembangunan jalan tersebut.
Masyarakat mengaku hanya bisa berterima kasih kepada perusahaan perkebunan yang masih peduli dengan melakukan perbaikan jalan, meski sifatnya swadaya. Namun mereka tetap berharap ada keseriusan dari Pemkab Asahan dan DPRD Kabupaten Asahan untuk membangun jalan penghubung Desa Bandar Pasir Mandoge–Huta Bagasan.
Selain itu, masyarakat juga meminta para pengusaha angkutan agar tidak membawa muatan berlebihan yang dapat merusak badan jalan. “Kalau jalan sudah diperbaiki, sebaiknya dijaga bersama. Jangan sampai jalan cepat rusak lagi karena beban truk yang berlebihan. Kami tidak ingin ada konflik atau sampai terjadi pemblokiran jalan akibat perbedaan kepentingan,” ungkap warga. (ps)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar