Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tidak Terima Saat di Konfirmasi Sebagai Pemasok Material Proyek Kades Penggalian Banting Dompet di Hadapan Awak Media

Kamis, 03 Juli 2025 | Juli 03, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-03T09:53:35Z

 


Serdang Berdagai, Mediareportasenews.com

Seorang Kepala Desa (Kades) Penggalian, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdang Bedagai, Abdullah Simanjuntak, menunjukkan sikap arogan ketika dikonfirmasi wartawan soal dugaan keterlibatannya sebagai pemasok material proyek rekonstruksi tanggul Sungai Bahilang senilai Rp 1,514 miliar. Di hadapan tiga wartawan dan sejumlah perangkat desa—di Kantor Desa Penggalian, Selasa (01/07/2025)—Abdullah melempar sekaligus membanting dompetnya ke meja sambil tersulut emosi.

Kronologi insiden


  1. Konfirmasi awal

    • Wartawan menanyakan informasi bahwa Abdullah diduga menjadi pemasok material proyek tanggul sungai.

    • Kades semula berdalih bukan pemasok, hanya “perantara”, serta mengaku tidak memiliki kuari.

  2. Pengakuan

    • Setelah dicecar pertanyaan, Abdullah akhirnya mengakui dirinya menjadi pemasok material proyek tersebut.

  3. Sikap arogan

    • Abdullah membanting dompet ketika wartawan tetap meminta keterangan lengkap agar pemberitaan berimbang.

    • Ia juga menolak tudingan pengerjaan menggunakan mixer manual meskipun wartawan menunjukkan bukti video.

  4. Transparansi anggaran desa

    • Saat wartawan menanyakan papan informasi anggaran (plang) pekerjaan rabat blok, Abdullah menyebut plang “masih ditempa”.

    • Ketika ditanya nilai anggaran, Kades tidak menjawab, malah menyerahkan amplop berisi Rp 150.000, uang yang sebelumnya disodorkan Sekdes kepada wartawan. Wartawan menolak, menyebabkan Abdullah kembali tersulut emosi. Wartawan kemudian meninggalkan kantor demi menghindari keributan lanjutan.

Dugaan pelanggaran

  • Potensi konflik kepentingan: Kades menjadi pemasok material proyek pemerintah di desanya sendiri.

  • Kualitas pekerjaan: Warga menduga konstruksi tanggul tanpa pondasi kokoh dan pengecoran dilakukan manual, namun Kades membantah walau ada bukti video.

  • Kurangnya transparansi: Papan proyek belum terpasang, padahal pekerjaan sudah berjalan; nilai rabat blok tak diungkap.

  • Penyalahgunaan wewenang: Abdullah diduga menutup mata terhadap amburadulnya proyek box culvert hampir Rp 200 juta dan proyek tanggul Rp 1,514 miliar.

Tanggapan masyarakat

Warga menilai, sebagai pejabat publik, Abdullah seharusnya bersikap kooperatif, mengayomi, serta mengedepankan transparansi, bukan bertindak arogan ketika dimintai klarifikasi. (Tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update