Selasa 15 Jul 2025

Notification

×
Selasa, 15 Jul 2025

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Perbukitan Desa Siboruon Rusak Akibat Galian C Ilegal Milik CV. Giovani Yang Tidak Jelas.

Sabtu, 10 Mei 2025 | Mei 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-10T08:28:34Z


Toba, Mediareportasenews.com

Balige, Sabtu, 10 Mei 2025Aktivitas pengerukan tanah oleh CV. Giovani di Desa Siboruon, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, masih terus berlanjut meskipun sebelumnya telah menuai sorotan publik. Dua unit alat berat jenis excavator tampak masih aktif menggerus tebing bukit di wilayah tersebut, aktivitas yang dinilai sangat berisiko menimbulkan bencana lingkungan, termasuk potensi longsor besar yang dapat menutup jalan umum di Desa Siboruon.

Dari pantauan di lokasi, terlihat dua excavator sibuk mengolah tanah di area yang diduga kuat sebagai lokasi Galian C ilegal. Identitas pemilik excavator belum diketahui secara pasti, namun menurut sejumlah sumber, alat berat tersebut diduga tidak memiliki izin operasi resmi atau Surat Izin Operator (SIO).



Sementara itu, sejumlah truk tampak mengantre di tepi jalan Siboruon menunggu giliran untuk mengangkut hasil galian. Material tanah hasil excavator disebut-sebut dibawa menuju spoiler bank di Balige III, meskipun status dan legalitas lokasi spoil bank tersebut juga diragukan, termasuk kesesuaiannya dengan ketentuan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Toba.

Melihat kerusakan yang semakin parah di wilayah perbukitan Siboruon, warga setempat mendesak Pemerintah Kabupaten Toba, khususnya Bupati dan Wakil Bupati Toba, termasuk Asisten II Pemkab Toba, dan Dinas Lingkungan Hidup, untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas yang dinilai sebagai pemanfaatan lahan dengan modus pematangan lahan yang tidak jelas.


Sejumlah warga pun mulai bersuara. Salah seorang warga berinisial D.S mengungkapkan kekhawatiran mendalam atas aktivitas tersebut.
"Itu hanya modus. Mereka bilang untuk pematangan lahan, tapi jelas-jelas itu aktivitas Galian C ilegal. CV. Giovani cuma akal-akalan saja," ujarnya.

D.S juga mempertanyakan perhatian pemerintah daerah terhadap keresahan warga:
"Apakah Bupati Toba tidak mendengar jeritan rakyatnya sendiri? Ini aktivitas yang sudah sangat meresahkan. Modus pematangan lahan itu sudah tidak masuk akal."

Warga berharap agar aparat penegak hukum, instansi terkait, serta pemerintah daerah bertindak cepat dan tegas agar kerusakan lingkungan yang semakin parah ini bisa segera dihentikan sebelum menimbulkan bencana lebih besar. (Rokki.P)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update