Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Gawat! Ratusan Gerakan Masyarakat Buruh Bersatu Gelar Aksi Demo ke Kantor KPH, DPRD.

Senin, 26 Mei 2025 | Mei 26, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-26T05:47:16Z

Ket Foto : Gerakan Masyarakat Buruh Bersatu (Balige - Tapanuli) melakukan aksi demostrasi di Kantor KPH Pemprovsu


Toba, Reportasenews.com

Gerakan Masyarakat Buruh Bersatu (Balige–Tapanuli) menggelar aksi demonstrasi pada 26 Mei 2025 mulai pukul 09.00 WIB, sebagai bentuk protes terhadap peran dua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yakni LSM AMAN dan KSPPM, yang mereka duga telah melakukan provokasi terhadap masyarakat yang berada di wilayah kerja perusahaan.

Para pengunjuk rasa menilai, kedua LSM tersebut kerap memicu konflik antara masyarakat dan perusahaan, sementara menurut mereka, banyak kawasan hutan yang dimiliki oleh masyarakat justru tidak pernah menjadi sasaran aksi oleh kedua LSM tersebut.


Ket. Video : Gerakan Masyarakat Buruh Bersatu (Balige - Tapanuli) melakukan aksi demostrasi di Kantor KPH Pemprovsu



Aksi penyampaian pendapat di muka umum ini dilakukan dalam rangka menciptakan suasana kondusif demi kelangsungan investasi serta keberlangsungan hidup masyarakat dan buruh. Aksi tersebut juga mengacu pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

Adapun titik aksi dimulai dari Kantor LSM AMAN, Kantor KSPPM, Kantor Kehutanan, Kantor Bupati Toba, hingga Kantor DPRD Toba.

Tujuan dari aksi ini adalah untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah agar segera mengambil sikap tegas terhadap keberadaan kedua LSM tersebut, yang menurut massa, selama ini telah menimbulkan persoalan antara masyarakat dan perusahaan.



Ket. Foto : Aksi Demonstrasi Di Kantor DPRD Kab. Toba



Aksi ini dipimpin oleh:

  • Penanggung Jawab: Periana Hutagaol

  • Koordinator Aksi: Welman Sianipar

  • Koordinator Lapangan: Erwin Sitorus

Dalam aksinya, mereka menyampaikan sembilan poin tuntutan kepada publik dan pemerintah:

  1. LSM AMAN dan KSPPM telah mengadu domba masyarakat dengan dalih pendampingan.

  2. Mereka dianggap memecah persatuan dan kesatuan Bangso Batak.

  3. Mendesak agar dilakukan penyelidikan terhadap dugaan aliran dana ke luar negeri oleh LSM AMAN dan KSPPM.

  4. Menyerukan persatuan Bangso Batak untuk bersama-sama mengusir kedua LSM tersebut.

  5. Meminta pemerintah menindak dan tidak lagi melayani kedua LSM itu.

  6. Menilai bahwa konflik akan terus terjadi selama LSM AMAN dan KSPPM masih beraktivitas.

  7. Mendesak agar pemerintah menangani konflik secara langsung tanpa campur tangan pihak mana pun.

  8. Menuntut larangan kegiatan bagi KSPPM karena disebut telah dibekukan oleh Mahkamah Agung (dengan putusan yang dilampirkan).

  9. Menegaskan bahwa semua persoalan harus diselesaikan melalui aturan hukum, bukan dengan cara-cara anarkis.

Koordinator aksi, Erwin Sitorus, dalam orasinya di lapangan saat massa bergerak menuju Kantor KPH, Kantor DPRD Toba, dan Kantor Bupati, menyatakan:

"Semua diatur oleh UU dan peraturan, jadi jangan pakai cara barbar."





Aksi berlangsung dengan pengamanan ketat dari aparat gabungan Polres Toba dan TNI, untuk memastikan unjuk rasa berjalan kondusif. Para buruh yang berunjuk rasa membawa spanduk dan menyerukan yel-yel:

"Bubarkan LSM Provokator! Bubarkan LSM Provokator!"

Aksi mereka terpusat di halaman Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Toba, sebagai salah satu simbol lokasi konflik yang selama ini dianggap dipengaruhi oleh kegiatan kedua LSM tersebut. (Rokki.P)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update